Mitos seputar Burung Lovebird yang Banyak Beredar!

Banyak sekali informasi berkaitan dengan burung lovebird.

Bagi pecinta lovebird yang sudah lama menekuni dunia lovebird, mungkin saja sudah sangat paham mengenai seluk beluk dunia lovebird.

Namun bagi pecinta lovebird pemula, terlebih yang ingin beternak maka informasi apapun akan sangat berguna bagi mereka.

Zaman yang modern seperti ini, internet menjadi malaikat penolong yang siap menjawab pertanyaan seperti apapun, termasuk informasi berkaitan dengan dunia lovebird.

Mitos Burung Lovebird yang banyak beredar

ornitho-genetics.info

Para pemula ini seringkali memakan mentah – mentah informasi yang beredar di internet.

Demi menjalankan hasrat untuk memelihara lovebird, menangkarkannya dan kemudian menjadikannya peluang bisnis menjanjikan, para pemula akan mengiyakan semua informasi yang ditemuinya.

Sayangnya, tidak semua informasi – informasi berkaitan dengan dunia lovebird tersebut benar.

Banyak sekali artikel yang ditulis tanpa mempertimbangkan kebenarannya.

Jika ditulis oleh orang yang tidak memelihara lovebird namun berdasarkan sumber yang jelas dan ditelaah dengan baik, maka informasi tersebut masih lumayan.

Namun sangat parah jika isi artikel itu adalah COPAS atau ASAL – ASALAN.


Berikut ini adalah beberapa informasi mengenai burung lovebird yang hanya:

1. Jangan Pelihara lovebird satu ekor, nanti ....

Hidup asli burung lovevird di alam


bird-stockphotos.photoshelter.com

Pernah mendengarnya?

Ada yang bilang jika kita memelihara lovebird hanya satu ekor, si lovebird bisa stress atau bahkan mati.

Alasannya? Karena si cantik ini adalah hewan yang hidup secara berkelompok di alam liar.

Sehingga jika tidak ada temannya, gairah hidupnya hilang, hahaha.

Ini hanya mitos. Banyak sekali kok pecinta burung yang hanya memelihara satu ekor burung, dan itu satu lovebird.

Sampai sekarang aman – aman saja. Semua bergantung pada perawatannya saja.

2. Lovebird jantan dan jantan tidak bisa kawin

Banyak pemula yang ingin berhasil, namun tidak teliti dan berhati – hati.

Mereka mencoba untuk membeli indukan lovebird dari penjual sembarangan.

Peternak pemula merasa senang ketika mendapatkan sepasang lovebird yang bagus. Si peternak pemula ini yakin bahwa kedua burungnya ini adalah sepasang.

Alasannya karena dia pernah melihat si burung saling tunggang – tunggangan, haha.

Padahal, burung jantan dan jantan pun juga bisa tunggang – tunggangan layaknya burung kawin.

Mereka akan bergantian saling menunggangi. Namun sampai kapan pun tidak akan pernah menghasilkan telur apalagi anakan.

Jadi kita harus lebih teliti lagi.

3. Lovebird betina dan betina tidak bisa bertelur

Lovebird bertelur banyak

youtube.com

Manusia berbeda dengan binatang, terlebih burung ya.

Banyak peternak pemula beranggapan bahwa burungnya adalah sepasang.

Hal itu ditandai dengan jumlah telur yang cukup banyak di dalam glodok.

Padahal burung lovebird betina bisa bertelur tanpa ada si jantan.

Namun tentu saja, telurnya tidak akan pernah bisa menetas karena tidak dibuahi.


4. Telur lovebird maksimal 4. Jika banyak berarti betina dan betina

Ada yang mengatakan kalau burung lovebird betina, maksimal hanya bisa bertelur 4 butir.

Jika lebih dari itu, maka bisa jadi si burung bukan jantan dan betina, melainkan lovebird betina dan betina.

Anggapan ini sangat salah.

Karena sekarang banyak sekali indukan lovebird betina yang bisa bertelur dan menetaskan telurnya hingga 6, 7 bahkan ada yang 8 butir.

Jadi bagi Anda yang saat ini sedang memelihara lovebird, dan si burung sedang bertelur banyak. BERSABARLAH, hehe.

Jika burung Anda memang jantan dan betina, maka telur – telur itu nantinya akan menetas.

5. Lovebird akan berhenti produksi saat usia 5 tahun

Indukan Burung lovebird kawin

bbc.com

Umur lovebird bisa mencapai angka 25 tahun. Keren bukan?

Namun banyak informasi yang mengatakan bahwa burungnya baru berusia 2, 3 tahun dan sudah tidak produksi.

Apakah benar, seekor lovebird hanya bisa produksi saat umurnya di bawah tiga tahun dan maksimal 5 tahun?

Jawabannya salah, bahkan burung lovebird kakak admin sudah berumur sekitar 8 tahun dan tetap aktif produk.

Dengan catatan : tidak pernah menggunakan vitamin tambahan seperti vitamin kecap (agar burung cepat kawin dan bertelur) atau vitamin telur lainnya, dia hanya menggunakan pakan alami seperti jagung, kangkung.

6. Indukan Lovebird yang Baik berusia minimal 2 tahun

Berdasarkan pengalaman pribadi dan teman – teman peternak, lovebird yang akan ditangkarkan disarankan berusia di atas 1 tahun.

Tujuannya untuk menghindari hal – hal yang merugikan seperti : perkelahian antara jantan dan betina, telur yang tidak bisa menetas, egg bidding dan lainnya.

Namun bukan berarti lovebird di bawah satu tahun tidak bisa produk.

Jika Anda memiliki lovebird yang usianya baru 7 atau 8 bulan, tidak menutup kemungkinan bahwa lovebird tersebut dapat bereproduksi.

7. Anakan lovebird akan selalu sesuai dengan Indukannya

Banyak sekali peternak pemula yang tertipu dengan ungkapan, “buah tidak akan jatuh dari pohonnya.”

Artinya anak tidak akan jauh berbeda dari orang tua. Ini hanya berlaku di dunia flora ya, bukan dunia fauna.

Contoh saja manusia. Ada anak yang tidak mirip ayah dan ibunya, namun mirip kakeknya.

Banyak kasus di mana anakan lovebird berbeda dengan indukan.

Katakanlah indukan memiliki jenis lutino.

Namun ketika beranak, malah yang keluar adalah jenis hijau standar.

Mengapa? Karena lutino tersebut bukan dari galur murni. Jika dari galur murni, 99% anakannya juga kan lutino.

Jadi, kita harus lebih teliti sebelum membeli lovebird.

8. Lovebird tidak bisa poligami

Pengertian poligami menurut KBBI adalah “perkawinan yang mana satu pihak mengawini lebih dari satu lawan jenisnya di dalam waktu yang sama”.

Di kalimat tersebut tidak ada kata “di dalam tempat yang sama.”

Jadi lovebird termasuk dikategorikan ke dalam burung yang bisa melakukan poligami.

Ya, lovebird memang bisa melakukan poligami dengan menggunakan cara.

Artinya, satu jantan bisa mengawini lebih dari satu betina.

Telah banyak peternak yang menggunakan cara ini untuk menghemat pengeluaran membeli indukan.

Caranya : memisahkan posisi/ tempat/ kandang betina satu dengan yang lainnya. Jangan sampai si jantan mendengar suara betina lainnya.

Misal betina 1 diletakkan di depan rumah,

Maka betina 2 harus diletakkan jauh dari lokasi betina 1.

Perkawinannya digilir. Hari ini, jantan diletakkan di betina 1, besok di betina 2, besoknya lagi jantan di betina 1, dan seterusnya.

Jadi, ungkapan bahwa lovebird tidak bisa melakukan poligami adalah mitos.

Wahhh ... padahal lovebird adalah lambang kesetiaan, ternyataaa .... eaa baperr :D


Oke, apakah ada pertanyaan lain yang sekiranya masih mengganggu Anda mengenai mitos seputar dunia lovebird?

Atau adakah yang ingin menambahkan daftar list “mitos tentang lovebird”?

Silahkan tulis di kolom komentar. Semoga sukses selalu.

Salam Unggas!








Apakah Lovebird Jenis Pastel Putih Ada?

Pada kesempatan kali ini, informasiunggas.blogspot.com akan menyampaikan informasi mengenai lovebird jenis pastel.

Adakah yang tahu mengenai jenis pastel ini?

Hampir semua pecinta lovebird mengetahui jenis ini.

Namun, banyak juga para pecinta lovebird yang masih sering salah dalam menjelaskan dan mengenali lovebird pastel.

Salah satunya tentang istilah pastel putih. Padahal sebenarnya, pastel putih tidak pernah ada.

Dalam artikel ini, juga akan disampaikan mengenai jenis – jenis lovebird pastel yang banyak ditangkarkan.

Asal mula lovebird pastel

Lovebird pastel adalah jenis mutasi yang dihasilkan dari jenis asli/ original/ standard.

Misalkan dari warna hijau, violet, biru, kuning, dan lainnya.

Bila diibaratkan, maka alurnya seperti ini :

Lovebird standar -> Lovebird Pastel -> Lovebird Dilute.

Lovebird standar ini adalah sebutan untuk lovebird yang masih memiliki warna aslinya, sebelum terjadi mutasi warna lainnya.


Warna standar sendiri terdiri dari :

Standart Double Factor atau biasa disingkat dengan DF. Warnanya jauh lebih pekat/ tebal jika dibandingkan dengan warna standarnya.

Single Factor atau biasa disebut SF. Memiliki warna asli, lebih lembut daripada warna DF.

Selanjutnya, ada warna pastel.

Warna dari lovebird pastel ini lebih lembut jika dibandingkan dengan warna standarnya.

Dibawahnya pastel, ada warna dilute.

Dilute digunakan untuk mendefinisikan warna lovebird yang lebih lembut dari warna pastel.

Dalam hal ini, banyak sekali contoh yang bisa kita amati.

Misalnya saja dari mutasi jenis lovebird violet.

Berikut ini contoh gambar mutasi jenis violet.



Ada warna violet DF, kemudian lebih lembut lagi disebut vio SF, lebih lembut dibandingkan SF disebut pastel violet, dan lebih soft lagi warnanya disebut vio dilute.

Dari penjelasan singkat tersebut, bisa disimpulkan bahwa perubahan mutasinya terletak pada warna “soft”. Soft itu sendiri ditandai dengan warna putih.

Coba Anda campurkan warna merah dengan putih, jadinya adalah merah muda.

Warna coklat dengan putih jadinya coklat muda.

Hijau dengan putih jadinya hijau muda.

Violet dengan putih jadinya violet muda.

Artinya, pastel bisa dianggap sebagai warna putih atau lembut yang lebih mendominasi warna pada tubuh lovebird.

Jika warna putihnya sangat dominan, maka disebut dilute.

Sekarang kita kembali pada kasus “pastel putih”.

Asal pastel putih dari mana? Apa iya albino?

Padahal albino warnanya sudah sangat putih. Bagaimana bisa mengalami mutasi yang mengakibatkan warnanya lebih soft?

Sehingga bisa disimpulkan tidak ada warna pastel putih.

Contohnya sebagai gambar di bawah ini. Pasti banyak orang yang menyebutnya pastel putih. Padahal bukan, tapi lebig kepada biru dilute.

Gambar Pastel dilute.

Di Indonesia harga pastel berbeda – beda. Namun yang paling mahal adalah pastel violet.

Berikut gambar jenis pastel lainnya :

Lovebird pastel kuning bersih dan kotor
Lovebird Pastel Kuning
petanisukses.com

Lovebird jenis pastel hijau yang sangat indah
Lovebird jenis pastel hijau
injenisburung.blogspot.com 

Lovebird Jenis Pastel Biru yang Cantik
Lovebird pastel biru
burungcantik.com 

Apakah Anda sudah memahami penjelasan mengenai lovebird jenis pastel ini?

Sekian pembahasan mengenai lovebird jenis pastel. Semoga menambah wawasan pembaca informasiunggas.blogspot.com mengenai khasanah dunia lovebird.


Jika ada pertanyaan, kritik dan sebagainya, silahkan tulis di kolom komentar atau kontak kami. Terimakasih.

Salam unggas!



Beternak Lovebird Sistem Soliter vs Sistem Koloni

Apakah Anda tertarik dengan si cantik lovebird?

Apakaha Anda ingin memelihara lovebird untuk diternak dan dikembangkan?

Bagi peternak pemula yang ingin membudidayakan lovebird, biasanya mengalami banyak problematika ketika hendak memulainya.

Beternak lovebird menggunakan sistem koloni dan soliter

salmanspets.wordpress.com

Biasanya mereka akan bingung menentukan jenis apa yang akan dipelihara? 

Makanan apa yang akan diberikan nantinya? Berapa biaya yang akan dikeluarkan nantinya? Kapan uang mereka akan balik modal?

Salah satu kebingungan yang biasa melanda para peternak pemula ini adalah menentukan kandang untuk menangkarkan si cantik.

Ada teman lamanya yang memberi saran, “Sistem soliter lebih efektif! Hasil ternakannya nanti bisa bagus, lhoo.”

Kemudian si peternak pemula mulai menyiapkan kandang kotak banyak.

Namun beberapa bulan kemudian, burungnya belum juga menunjukkan tanda – tanda perkembangan. 


Bahkan ada burungnya yang wafat.

Si peternak pemula pun mulai galau, bingung dan cemas.

“Apakah sistem soliter ini bisa efektif?” Katanya dalam hati.

Dia pun mengunjungi temannya yang sukses beternak lovebird.

Si teman mengatakan, “Mending dibuat koloni saja. Di alam, lovebird biasa hidup berkelompok. Jadi lebih baik beternak dengan sistem koloni saja.”

Dengan melihat bukti nyata bahwa si teman sukses menangkarkan lovebird dengan sistem koloni, si peternak pemula ini bergegas pulang.

Dia menjual seluruh kandang kotaknya dan segera membuat kandang koloni.

Beberapa bulan kemudian, si peternak pemula ini belum juga mendapatkan hasil yang maksimal.

Oke, tadi merupakan sedikit pengantar tentang kebimbangan seorang peternak pemula yang ingin memulai aksinya berkiprah di dunia lovebird.

Jadi, apakah yang dimaksud dengan sistem soliter dan sistem koloni?

Efektif mana, antara sistem koloni dan sistem soliter?

Penjelasan Sistem Soliter

Menurut kamus besar bahasa indonesia, soliter adalah “menyendiri atau pun sepasang/ bukan berkelompok, berhubungan dengan pola hidup suatu organisme di alam bebas".


ternak lovebird sistem soliter

peluangusahasampingan99.blogspot.com

Jadi, beternak lovebird sistem soliter adalah menangkarkan lovebird dengan cara membaginya sepasang – sepasang.

Masing – masing pasangan memiliki kandang tersendiri.

Para peternak menggunakan kandang kotak atau pun kandang besar yang diberikan sekat – sekat pembatas.

Kelebihan dari sistem soliter :

Cocok untuk peternak yang memiliki lahan sempit

Sekarang ini banyak sekali para peternak lovebird yang tinggal di lahan – lahan sempit seperti perumahan di perkotaan.

Mereka tidak memiliki lahan yang luas untuk membangun kandang.

Sehingga, sistem soliter dipilih untuk mengakali hal ini. Biasanya kandang kotak akan disusun secara rapi agar tidak memakan banyak tempat.

Lovebird lebih fokus kawin

Dengan menggunakan sistem soliter, sepasang lovebird akan lebih fokus untuk melakukan tradisi kawin.

Karena jika menggunakan sistem koloni, ada burung lain yang suka mengganggu.

Baik mengganggu saat sedang kawin, atau iseng untuk masuk ke glodok pasangan lain.

Kelebihan ternak lovebird sistem soliter

youtube.com

Lebih memudahkan peternak dalam mengontrol lovebird

Sistem soliter akan memudahkan seseorang dalam mengontrol si lovebird.

Misalkan jika dia sedang sakit, saat dia sedang beranak atau pakannya habis/ kotor, kita bisa tahu.

Saat Anda hendak memandikan atau menjemurnya, lebih mudah.

Selain itu, kita bisa tahu jika ada anakan yang menetas, itu anakan dari indukan mana.

Sehingga kita bisa menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.  


Menghindarkan lovebird dari sakit berantai

Pernah mendengar pembunuhan berantai kan?

Nah, di lovebird pun juga ada penyakit berantai. Banyak penyakit yang sering menyerang si cantik.

Salah satu penyakit menular yang cukup cepat penularannya adalah “MATA SNOT”.

Jika menggunakan sistem soliter, maka jika ada lovebird kita yang terkena snot, maka tidak akan menular ke pasangan lovebird lainnya.

Kelemahan dari sistem soliter :

Memberi kerepotan sendiri bagi peternak

Dengan menggunakan sistem soliter, maka Anda akan semakin ribet dalam mengurus si cantik.

Banyangkan jika Anda memiliki 20 pasang lovebird, berarti Anda harus mengganti pakan, air minum, membersihkan kandang yang jumlahnya 20, benar?

Dan itu akan sangat repot jika Anda memiliki pekerjaan seperti pegawai kantor atau PNS yang selalu berangkat pagi dan pulang sore/ malam.

Jika tidak punya waktu, maka si cantik tidak terurus. Sekali saja telat memberi makan, maka burung Anda akan dalam bahaya.

Cara Mengatasi : Buatlah jadwal, kapan harus membersihkan kandang, memberi makan, minum atau mengontrol si lovebird.

Ruang gerak burung menjadi terbatas

Hal ini akan berpengaruh pada kebugarannya.

Terlebih bagi burung yang tadinya sering dijadikan burung lomba kicauan, maka setelah kawin kemungkinan besar staminanya akan menurun.

Burung gagal Produksi

Hal ini sering menjadi masalah besar bagi peternak pemula.

Ketika membeli sepasang lovebird, dia tertipu dan malah mendapatkan sepasang lovebird yang jenis kelaminnya sama.

Dan kemudian dimasukkan ke kandang soliter. Sampai kapanpun si lovebird tidak akan pernah memproduksi anakan.

Bahkan ada beberapa kasus, di mana dua lovebird yang sama jenis kelaminnya disatukan akhirnya ada yang mati karena berkelahi.

Atau jantan dengan betina yang sebenarnya tidak jodoh, namun karena dipaksakan akhirnya berkelahi.

Cara mengatasinya : Sebelum memasukkan sepasang lovebird ke kandang, Anda harus benar – benar memastikan bahwa mereka adalah jantan dan betina serta memastikan bahwa mereka benar – benar sudah jodoh.

Lovebird rentan dengan stress

Lovebird biasa hidup secara berkelompok di alam liar.

Mereka tidak terbiasa dengan hidup soliter, sehingga kemungkinan mereka akan lebih rentan stress.

Cara mengatasinya : Jangan pernah menganggu si lovebird ketika sedang makan, kawin, mengeram dan meloloh anakannya.

Kecuali jika si lovebird memang sudah dibiasakan berinteraksi dengan manusia sejak masih kecil.

Oke, selanjutnya mengenai sistem koloni dalam beternak lovebird, berikut penjelasannya :

Pengertian sistem koloni

Ada banyak makna dari soliter menurut KBBI. Namun pengertian yang berhubungan dengan dunia hewan adalah “sekumpulan hewan/ binatang sejenis yang berada pada satu wilayah tertentu. Mereka hidup berdekatan dan saling membutuhkan satu sama lain”.

Dari pengertian tersebut, Anda pasti telah mengetahui pengertian tentang apa yang dimaksud dengan koloni, bukan?

penjelasan ternak lovebird sistem koloni

youtube.com

Kelebihan beternak lovebird sistem koloni

Ruang gerak bebas

Tentu saja, lovebird akan lebih leluasa dalam bergerak ke mana pun. Mereka akan bebas mengepakkan sayapnya. Melompat – lompat, saling berkejaran satu sama lain.

Terhindar dari strees

Dengan banyaknya teman, luasnya tempat hidup, akan membuat si lovebird merasa sangat senang, nyaman dan betah untuk tinggal di penangkaran.
Seperti halnya manusia. Pasti kita akan senang jika memiliki banyak teman, rumah luas, dan nyaman.

Meningkatkan produktivitas

Lovebird akan senang dan ini berpengaruh pada mood.nya untuk kawin dan berkembang biak.

Memudahkan peternak

Dengan hanya menggunakan beberapa tempat makan/ minum, peternak akan lebih mudah dalam mengontrol pakan/ minum dan menggantinya tanpa harus mengeluarkan banyak waktu.

Selain itu, akan lebih mudah ketika membersihkan kotoran yang ada di dalam kandang.

kelebihan sistem koloni

youtube.com

Menghemat pengeluaran membuat kandang

Satu kandang batray/ kotak, harganya berkisar antara 120 – 150 ribu. Kita anggap saja harganya 120 ribu, maka untuk menampung 30 pasang lovebird, kita butuh kandang 30 buah.

30 x 120.000 = 3.600.000.

Artinya kita butuh uang 3.600.000 hanya untuk menyediakan kandang.
Berbeda  dengan koloni, kita hanya butuh uang untuk beli kawat ram dan besi untuk rangka.

Kelemahan

Membutuhkan lahan yang tidak sedikit

Semakin banyak lovebird yang ingin ditangkarkan, maka akan semakin luas lahan yang dibutuhkan. Sehingga hanya bisa dilakukan oleh peternak yang memiliki lahan luas.

Sulit mengontrol

Jika sudah terlanjur banyak, Anda bisa melihat sistem koloni dari Kurnia Bird Farm di Banjarnegara. Di mana ada ratusan pasang dalam satu kandang ternak.
Sehingga Anda tidak tahu, anakan tertentu anakannya mana?

Selain itu, jika ada yang mati di dalam glodok, kita akan sulit mendeteksinya.
Penyakit Menular

Banyak penyakit yang menular yang menyerang lovebird, seperti snot.

Penyakit ini menyerang lovebird dengan cepat. Dan dalam sistem koloni, penyebaran penyakit seperti ini akan semakin cepat.

Cara Mengatasi : Pastikan kesehatan burung Anda, penuhi kebutuhan gizinya, jaga kebersihan kandang, dan sering melakukan pengontrolan pada si cantik.
Oke, setelah membaca artikel ini, Anda ingin memilih sistem mana?

Ingat, pilih sistem sesuai kebutuhan dan kondisi, seperti lahan yang dimiliki, waktu yang dipunya, termasuk jumlah lovebird yang dimiliki.


Semua sistem memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mengantarkan Anda menjadi breeder lovebird handal yang sukses, tergantung niat dan usaha.

Sekian penjelasan yang bisa informasiunggas.blogspot.com sampaikan.

Semoga bermanfaat dan semoga sukses beternak lovebird!


Salam unggas!

Kategori

Kategori